Sunday, December 11, 2011

Blue In Love (akhir cinta kepedihan)

Gemericik air turun dari pelupuk hati sang langit meramaikan alam sadar rerimbunan. menemani hati yang terasuh sepih pengat jiwa yang mendalami fikiran fanah dan lubang nurani yang tak berdasar , tak ada batas bagi kasih dan sayang untuk jiwa yang terbalut tanah yang sama. takada titik awal di mana sebuah garis bermula, tak ada akhir bagi garis cinta tuk terputus selama pena mngoreskan tintanya di atas kertas kehidupan menceritakan takir berbait dan berparagraf yang telah terlampaui.
gengaman erat dalam peluk jari jemari kubimbing sang hati menjelajahi rasaku. tatapan tajam menusuk perlahan-lahan menyusupkan kait antar kita.
di saat kau menjauh rasa sakit menyertai daging dan kulit yang terangkat menuju dirimu, membuat ku harus merangkaknmendekat menghindari sakit dan pengelihatanmu, mengucur deras tanda mengangah lukah karna langkah menjauh mu. tertekan dan terpekik jerit rintih menghindari kecurigaan mu. memberikan topeng yang terhormat untuk menutupi hancur remuk pendar jiwa mulia lelaki

Blue In Love (pesimistis pecinta sejati)

Apa yang harus aku lakukan?
untuk memulai usahaku untuk mendapatkan hatinya
aku takut pada keadaan ku
aku takut pada alasan (alasan kenapa dia harus menyukaiku?) untuk membalas cinta suciku

apa yang harus aq lakukan?
untuk menyakinkan nya
untuk menarik perhatianya
aku tak tahan akan diriku yang lemah dan tak melakukan apa-apa karna aku tak tau harus melakukan apa?

aku tak yakin akan takdirku
aku tak yakin akan hatiku
aku tak yakin akan kemampuanku
aku tak yakin akan kesetiaan ku
aku harus seperti apa?melakukan apa?bersikap bagaimana?

keluarga, sangupkah aku membangun keluarga inda bersamanya?
kutukan,sangupkah aku menghilangkan apa yang tak berkenan?

apa yang mampu ku berikan?
apa yang akan ku tunjukan padanya?
mampukah cinta tulusku memenuhi hatinya sehinga tak ada lagi celah bagi kesedihan hingap di hatinya?

aku bukan makhluk yang memiliki
haruskah kutunjukan gubuk reotku? pada putri cinta?
(aku akan merasa bersalah bila dia harus berkorban untuk tingal di atap ku bersama anak-anak kami)
pantaskah berengsek seperti ku mengayomi dan menteladani cinta-cinta kecilku?
mungkinkah dia mencintai orang yang akan menyiksa dirinya dan putraputrinya? karna ketidak mampuannya?
(bahagiakanlah dia atau mati)
Tuesday, August 2, 2011

Baru Kali ini Qu Ungkapkan

Hati-ku berdetak senada jarum jam yang berputar
Kurasakan kau berada dalam detak jantung-ku
Kudengar suara hati ini memangilmu diselah-selah
Waktu yang bergerak meningalkan-ku dalam angan
Membayangkan dirimu ada di sampingku merajut sweater Rumah tanga
Bersama dengan nada-nada kecil keceriaan dari kasihsayang kita
Menumbuhkan dan membesarkan mereka bersama penuh kasih

Kanku jaga nyala api keharmonisan yang telah
Menghangatkan hidup kita dalam ikatan suci

Kanku halaw semua kesedihan yang menghancurkan
Percintaan keluarga kita ini

(Aku mencintaimu untuk masadepanku,
akanku korbankan diriku untuk anak-anak ku dari rahim-mu)

votka


Aku skeptis, aku seperti gelas anggurku,
Aku tidak tahu namamu, atau apa yang aku lakukan.
Suatu hari engkau akan bertanya-tanya mengapa aku membaca di antara baris,
Dan engkau akan bernyanyi untukku, caraku bernyanyi untukmu.

Dalam wine aku terombang-ambing tanpa kesadaran
Bernyanyilah tanpa kesadaran bersamaku

anggur yang fermentasikan terus ku pegang
Dalam tarian pembebasan pengap
Pembalut otak

Saturday, July 30, 2011

Pengkhianat's Takdir

Logam prajurit dengan menerjang besi
Jeritan dendam - seperti mimpi buruk

Hancur ke lubang kegelapan, Lo akan hancur
oleh kami, siap untuk mati malam ini, menangis? "Pengkhianat Takdir!"

Kekuatan penyebar wabah penyakit, tidak tahu rasa takut dan nurani
Menghakimi kerakusan, menghancurkan umat manusia
Lo mengkhianati kita, pembohong sialan, bajingan mati berdarah
Kehidupan dan jiwa-mu hilang sekarang, itulah yang kami Hancurkan

Penghianat takdir anti Qada dan Qadar, tak punya iman
Kemunafikan memenuhi otak-mu dan menjebol jantung-mu
Kan menhabisi kefucking-an mu

My opera

Dinding begitu putih.
Di mana penderitaan diri telah punya nama
Dan hari gelap seperti malam.
Tidak ada penyesalan dan tidak ada penebusan.

Tutup-lah pintu.
Dapatkah engkau mendengar orang-orang yang sedang menunggu?
Untuk encore terakhir
Berteriak untuk menarik perhatian-ku.

Sedih piluh
menghiasi encore dalam soprano ini.
Tapi ini bukanlah yang ditungu
dalam Pertunjukan yang kupunya.
Tidak ada penyesalan dan tidak ada kesalahan.

Setiap nada yang ku bangun adalah juang
Dengarkanlah apa yang dulu ada dalam hati ini
Encore pedih pengambaran diri
Dalam opera miliku.
Wednesday, July 20, 2011

Purgatory - Hell Acious Infidel



 lagu ini bercerita tentang kekufuran seseorang yang terjebak dalam kenistaan menginginkan kebikan tapi selalu tergoda akan keburukan.

Link lagu

Updates Via E-Mail

Labels